Se-Istiqamah Apakah Kamu? Pertanyaan itu seperti menampar batinku setiap hari. Beberapa saat saja aku terdiam tanpa kesibukan, selalu perasaan itu muncul dan muncul lagi. Rasa itu, yang membelengguku hingga berulang-ulang kali. Memang, sedang ada perang rasa yang terjadi jauh di dalam sana, yang tak terlihat, tak terdengar, tak berwujud namun terasa menyayat.

Baiklah, sejauh ini aku memang telah mampu mempertahankan konsistensiku untuk sendiri. Setidaknya, setelah Ramadhan tahun 2012 yang lalu. Walaupun mungkin, aku juga belum setara dengan mereka yang betul-betul menghindari perkumpulan antara laki-laki dan perempuan, menghindari komunikasi via apapun dengan lawan jenis terkecuali yang sangat-sangaattt penting, namun percayalah, jika kamu mengenalku sekarang, aku telah berusaha sebaik mungkin melakukan perbaikan pada diriku. Sehingga aku yang sekarang telah lebih baik dari aku yang dulu.

Namun, ya, pertanyaan itu datang lagi. Se-Istiqamah apakah aku ini? Dengan prinsip “tidak pacaran” yang aku pegang, aku memang sendiri. Namun, apakah benar status single itu menjamin bahwa aku telah berhasil untuk Istiqamah? Aku tidak akan pernah mampu menilai itu.

Terlebih beberapa waktu terakhir ini. Sepertinya, Dia yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sedang mengujiku. Menguji apakah aku benar-benar mampu tetap bertahan pada prinsip ini, ataukah goyah dikarenakan angin kecil yang dikirimkannya. Angin yang dengan lembutnya mampu mengantar dedaunan dari atas ranting jatuh hingga ke tanah tanpa berisik. Akankah aku goyah dengan kelembutan angin seperti itu? Aku, dibuat-Nya bertanya lagi, se-Istiqamah Apakah Aku ini?

One thought on “Se-Istiqamah Apakah Kamu?

Leave a comment